.quickedit{ display:none; }

Kamis, 17 November 2016

LAPORAN FIELD TRIP HSHP (DESKRIPTIF DAN KLARIFIKASI PRODUK PERIKANAN)



laporan kami, ada pada link unduh berikut :
 laporan telah lengkap, sisa ganti sampul sesuai dengan kehendak saudara. 
 Note : kami juga melayani  jasa Instal Sistem operasi (Windows xp, 7, 8, 8.1, 10),
          jasa pengetikan : Makalah & Laporan
          jasa Service Ringan : Pc ( Komputer, Notebook, Netbook, Laptop), Printer, dan Gadget
 info lengkap : CS : 0823 (4647) 8656
                       PIN: 5D1FE36E
sistem Delivery order, pemilik sisa terima jadi di rumah. (Barru, segeri, mandalle, pangkep)
harga di jamin terjangkau..


LAPORAN FIELD TRIP
DESKRIPSI DAN KLARIFIKASI PRODUK PERIKANAN
PT. PHILLIPS SEAFOODS INDONESIA
Dosen: Dr. H. Mauli, s.pi, M.si




  DiSusun Oleh:
IRHAM SAKKA
1522050132



AGRIBISNIS PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah swt atas berkat rahmatnya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Field trip “DESKRIPTIF DAN KARAKTERISTIK RAJUNGAN “ ini dengan tepat waktu.salam dan salawat semoga tetap tercurah limpahkan kepada amirul mukminin rasulullah Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini penulis mengucakan terimah kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan  laporan ini  sehingga dapat tersusun sesempurna mungkin. Diluar dari ketidak sempurnaan penulis sebagai manusia biasa sehingga dalam penulisan laporan ini penulis sadari bahwa  belum sempurna         oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang ditunjukan terkhusus kpada pengasuh modul demi terbentuknya laporan ini sesuai dengan yang di harapkan. semoga laporan ini dapat bermamfaat bagi semua pihak terkhusus buat penulis peribadi.


Mandalle, 10 november 2016

                                                                                                                               irham sakka
 
                                                                                                            Penyusun

A.  Deskripsi Rajungan

Negara Indonesia dikenal sebagai negara bahari dimana wilayah lautnya mencakup tiga perempat luas Indonesia atau 5,8 juta km2 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, sedangkan luas daratannya hanya mencapai 1,9 juta km2. Wilayah laut yang sangat luas tersebut mengandung sumber daya alam perikanan yang sangat berlimpah, salah satunya adalah kepiting. Kepiting yang ada di Perairan Indo Pasifik lebih dari 234 jenis dan sebagian besar yaitu 124 jenis ada di Perairan Indonesia. Jenis kepiting yang populer sebagai bahan makanan dan mempunyai harga yang cukup mahal adalah Scylla serrat dan jenis lain yang tidak kalah penting di pasaran adalah Portunus pelagicus yang biasa disebut rajungan.
Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan kepiting laut yang banyak terdapat di Perairan Indonesia yang biasa ditangkap di daerah Gilimanuk (pantai utara Bali), Pengambengan (pantai selatan Bali), Muncar (pantai selatan Jawa Timur), Pasuruan (pantai utara Jawa Timur), daerah Lampung, daerah Medan dan daerah Kalimantan Barat. Rajungan telah lama diminati oleh masyarakat baik di dalam negeri maupun luar negeri, oleh karena itu harganya relatif mahal. Rajungan (Portunus pelagicus) banyak ditemukan pada daerah dengan geografi yang sama seperti kepiting bakau (Scylla serrata). P. pelagicus dikenal dengan blue swimming crab atau kepiting pasir dan merupakan hasil samping dari tambak tradisional pasang-surut di Asia. Sejak tahun 1973 di negara tetangga, rajungan (Portunus pelagicus) merupakan hasil laut yang penting dalam sektor perikanan.
Beberapa spesies rajungan yang memiliki nilai ekonomis adalah Portunus trituberculatus, P. gladiator, P. sanguinus, P. hastatoides dan P. pelagicus, sementara yang banyak diteliti saat ini adalah P. pelagicus dan P. trituberculatus.
B.       Karakteristik Rajungan
Secara umum karakteristik rajungan berbeda dengan kepiting bakau, di mana rajungan (Portunus pelagicus) memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dengan capit yang lebih panjang dan memiliki berbagai warna yang menarik pada karapasnya. Duri akhir pada kedua sisi karapas relatif lebih panjang dan lebih runcing. Rajungan hanya hidup pada lingkungan air laut dan tidak dapat hidup pada kondisi tanpa air. Bila kepiting hidup di perairan payau, seperti di hutan bakau atau di pematang tambak, rajungan hidup di dalam laut. Rajungan memang tergolong hewan yang bermukim di dasar laut, tapi malam hari suka naik ke permukaan untuk cari makan. Makanya rajungan disebut juga “swimming crab” alias kepiting yang bisa berenang.
Dengan melihat warna dari karapas dan jumlah duri pada karapasnya, maka dengan mudah dapat dibedakan dengan kepiting bakau. Rajungan (P. pelagicus) memiliki karapas berbentuk bulat pipih, sebelah kiri-kanan mata terdapat duri sembilan buah, di mana duri yang terakhir berukuran lebih panjang. Rajungan mempunyai 5 pasang kaki, yang terdiri atas 1 pasang kaki (capit) berfungsi sebagai pemegang dan memasukkan makanan kedalam mulutnya, 3 pasang kaki sebagai kaki jalan dan sepasang kaki terakhir mengalami modifikasi menjadi alat renang yang ujungnya menjadi pipih dan membundar seperti dayung. Oleh sebab itu rajungan digolongkan kedalam kepiting berenang (swimming crab). Kaki jalan pertama tersusun atas daktilus yang berfungsi sebagai capit, propodos, karpus, dan merus.
Induk rajungan mempunyai capit yang lebih panjang dari kepiting bakau, dan karapasnya memiliki duri sebanyak 9 buah yang terdapat pada sebelah kanan kiri mata. Bobot rajungan dapat mencapai 400 gram, dengan ukuran karapas sekitar 300 mm (12 inchi), Rajungan bisa mencapai panjang 18 cm, capitnya kokoh, panjang dan berduri-duri. Rajungan mempunyai karapas berbentuk bulat pipih dengan warna yang sangat menarik. Ukuran karapas lebih besar ke arah samping dengan permukaan yang tidak terlalu jelas pembagian daerahnya. Sebelah kiri dan kanan karapasnya terdapat duri besar, jumlah duri sisi belakang matanya sebanyak 9, 6, 5 atau 4 dan antara matanya terdapat 4 buah duri besar.
Pada hewan ini terlihat menyolok perbedaan antara jantan dan betina. Ukuran rajungan antara yang jantan dan betina berbeda pada umur yang sama. Yang jantan lebih besar dan berwarna lebih cerah serta berpigmen biru terang. Sedang yang betina berwarna sedikit lebih coklat. Rajungan jantan mempunyai ukuran tubuh lebih besar dan capitnya lebih panjang daripada betina. Perbedaan lainnya adalah warna dasar, rajungan jantan berwarna kebiru-biruan dengan bercak-bercak putih terang, sedangkan betina berwarna dasar kehijau-hijauan dengan bercak-bercak putih agak suram. Perbedaan warna ini jelas pada individu yang agak besar walaupun belum dewasa

C.       Morfologi Rajungan
Klasifikas Rajungan
Dilihat dari sistematikanya, rajungan termasuk ke dalam:
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Eumetazoa
Grade : Bilateria
Divisi : Eucoelomata
Section : Protostomia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Sub Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Sub Ordo : Reptantia
Seksi : Brachyura
Sub Seksi : Branchyrhyncha
Famili : Portunidae
Sub Famili : Portunninae
Genus : Portunus
Spesies : Portunus pelagicus
Dari beberapa jenis kepiting yang dapat berenang (swimming crab), sebagian besar merupakan jenis rajungan. Sebagai contoh yang banyak terdapat di Teluk Jakarta adalah 7 jenis rajungan seperti Portunus pelagicus, P. sanguinolentus, Thalamita crenata, Thalamita danae, Charybdis cruciata, Charibdis natator, Podophthalmus vigil. Sementara beberapa informasi lain menyebutkan bahwa jenis rajungan terdiri atas 11 jenis seperti Portunus pelagicus Linn, P. sanguinolentus Herbst, P. sanguinus, P. trituberculatus, P. gladiator, P. hastatoides, Thalamita crenata Latr., Thalamita danae Stimpson, Charybdis cruciata, Charibdis natator Herbst, Podophthalmus vigil Fabr, Sedangkan P. trituberculatus banyak ditemukan di Jepang, Cina, Taiwan, dan Korea. Nilai gizi dari bagian tubuh jenis kepiting yang dapat dimakan (edible portion) mengandung protein 65,72%; mineral 7,5%; dan lemak 0,88%.

D.      Habitat Rajungan
Habitat rajungan adalah pada pantai bersubstrat pasir, pasir berlumpur dan di pulau berkarang, juga berenang dari dekat permukaan laut (sekitar 1 m) sampai kedalaman 65 meter. Rajungan hidup di daerah estuaria kemudian bermigrasi ke perairan yang bersalinitas lebih tinggi untuk menetaskan telurnya, dan setelah mencapai rajungan muda akan kembali ke estuaria.
Rajungan banyak menghabiskan hidupnya dengan membenamkan tubuhnya di permukaan pasir dan hanya menonjolkan matanya untuk menunggu ikan dan jenis invertebrata lainnya yang mencoba mendekati untuk diserang atau dimangsa. Perkawinan rajungan terjadi pada musim panas, dan terlihat yang jantan melekatkan diri pada betina kemudian menghabiskan beberapa waktu perkawinan dengan berenang. Sebagaimana halnya dengan kerabatnya, yaitu kepiting bakau, di alam makanan rajungan juga berupa ikan kecil, udang-udang kecil, binatang invertebrata, detritus dan merupakan binatang karnivora. Rajungan juga cukup tanggap terhadap pembeian pakan furmula/pellet. Sewaktu masih stadia larva, hewan ini merupakan pemakan plankton, baik phyto maupun zooplakton.

DOWNLAOD LAPORAN ASLI



Note : kami juga melayani  jasa Instal Sistem operasi (Windows xp, 7, 8, 8.1, 10),
          jasa pengetikan : Makalah & Laporan
          jasa Service Ringan : Pc ( Komputer, Notebook, Netbook, Laptop), Printer, dan Gadget
 info lengkap : CS : 0823 (4647) 8656
                       PIN: 5D1FE36E
sistem Delivery order, pemilik sisa terima jadi di rumah. (Barru, segeri, mandalle, pangkep)
harga di jamin terjangkau..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar