.quickedit{ display:none; }

Sabtu, 03 Desember 2016

LAPORAN FIELDTRIP MPI



LAPORAN FIELDTRIP
UNIT PENGOLAHAN TEKNIS DINAS
Manajemen Pembenihan Ikan
Dosen : Dr. Mauli Kasmi, S.Pi, M.Si



 



Di Susun Oleh:
FIRMANSYAH
1522 050 221
AGRIBISNIS PERIKANAN


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2016/2017









Laporan/makalah ini, dalam keadaan Abnormal, karena memang hanya untuk sekedar review saja.
jika anda ingin Laporan Asli dan Utuh, anda bisa menguduhnya dengan KLIK kata "UNDUH LAPORAN ASLI (LENGKAP)
di bawah ini


UNDUH LAPORAN ASLI (LENGKAP)


laporan tersaji, cukup GANTI SAMPUL sesuai kehendak anda.

Note : kami juga melayani  jasa Instal Sistem operasi (Windows xp, 7, 8, 8.1, 10),
          jasa pengetikan : Makalah & Laporan
          jasa Service Ringan : Pc ( Komputer, Notebook, Netbook, Laptop), Printer, dan Gadget
 info lengkap : CS : 0823 (4647) 8656
                       PIN: 5D1FE36E
sistem Delivery order, pemilik sisa terima jadi di rumah. (Barru, segeri, mandalle, pangkep)
harga di jamin terjangkau..









KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya sehingga Laporan ini dapat disusun dengan baik dan lancar, tak lupa pula kita kirimkan salam serta salawat kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini.
Laporan ini membahas Pengelolaan Pembenihan Ikan Air Laut dari UNIT PENGOLAHAN TEKNIS DINAS dengan mata kuliah Manajemen Pembenihan Ikan.
Semoga dengan adanya Laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca khususnya kepada penyusun. Namun dalam makalah ini tentu masih banyak kekurangannya maka dari itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan Laporan Ini.
Akhir kata…
Wassalamu Alaikum Wr.Wb.



Mandalle,11 November 2016

      
   Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

B.     Tujuan
BAB II
METODOLOGI

A.    Waktu dan tempat


B.     ALAT  DAN BAHAN

C.     Metode pelaksanaan






BAB III
PEMBAHASAN
A.    Sejarah
Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan sangat potensial pada pengembangan komoditas perikanan baik tangkap maupun budidaya. Bentangan tambak yang ada seluas 2.570 Ha sementara potensi budidaya tambak seluas 5.000 Ha dan potensi budidaya pantai seluas 1.400 Ha.
Untuk memenuhi tingkat keberhasilan pembenihan ikan maka pemerintah mengerahkan unit pengolahan teknis dinas yang berpusat pada kota provinsi. Kemudian membentuk cabang ke kabupaten kabupaten untuk mengetahui kondisi pembenihan dan budidaya ikan yang ada di pedesaan.
Salah satu UPTD yang ada di kabupaten barru yang terletak pada ujung utara kabupaten barru di kec.Malusetasi. Kab.Barru . UPTD ini bergerak untuk mensejahterakan masyarakat dengan melakukan sosialisasi dan memberikan bibit ikan gratis kepada masyarakat.
Awal mula UPTD ini bernama BBU (Balai Beli Udang) pada tahun 2000 yang awalnya hanya melakukan jual beli udang, karena melihat sector perikanan yang di barru maka BBU berubah nama menjadi UPTD untuk mensosialisasikan pembenihan ikan karamba jaring apung. Di UPTD tersebut terdapat pembudidayaan ikan baronang dikaramba jarring apung.



B.    Pengelolaan pembenihan air laut

CARA PEMBENIHAN BUDIDAYA IKAN BARONANG
Ikan baronang merupakan ikan air laut, ikan air laut biasanya memiliki jumlah telur yang terlampau banyak karena di lihat dari kondisi dilaut dengan banyaknya rantai pemangsa ikan-ikan kecil membuat berbagai jenis ikan dilaut memiliki jumlah telur yang banyak.
Cara Pemijahan Budidaya Ikan Baronang (Siganus sp). Baronang adalah ikan yang termasuk spesies siganus sp. jenis ikan laut ini banyak diminati karena rasanya yang lezat. Di indonesia ikan baronang (siganus sp.) terdapat 7 spesies diantaranya : Siganus javus, S. argentinzaculatus, S. vermiculatus, S. guttatus, S. spinus, S. Rivulatus, dan S. canaliculatus.

a.       Pemilihan induk ikan baronang
Induk ikan baronang yang di gunakan dapat berupa induk di pelihara dari keramba jaring apung dan tambak atau hasil penangkapan dari alam.

Induk yang memenuhi kriteria standar yaitu warna cerah, organ tubuh lengkap ( tidak cacat ), tubuh kenyal dan gerakan aktif. Sebelum induk di pelihara dalam bak pemeliharaan induk terlebih dahulu diadaptasikan lingkungan terutama suhu dan salinitas.

Ciri-ciri Indukan Ikan Baronang
Ciri Ikan Baronang Betina
         Ikan Betina lebih besar dari jantan
     Perut bagian bawah ikan betina lebih besar
     Lubang genital ikan baronang betina lebih besar
     Ukuran baronang betina terutama matang telur adalah panjang baku 130 - 210 mm
     Berat Betina > 300-450
     Jika bagian perut beronang diurut, cairan keluar berwarna jingga dari lubang genital

b.     Ciri Ikan Baronang Jantan
·         Ukuran baronang jantan terutama matang telur adalah panjang baku 110 - 140 mm
·         Berat Jantan > 250
Metode Pemijahan
Metode yang digunakan dalam pemijahan ada tiga macam, yakni pemijahan alami, pemijahan dengan stripping, dan pemijahan dengan rangsangan hormon.

1. Pemijahan alami Ikan Baronang
            Induk ikan baronang umumnya memijah pada bulan gelap, waktu memijah sekitar petang menjelang malam atau dinihari menjelang subuh. Ikan baronang memijah umumnya pada bulan Februari s/d September.

2. Pemijahan  Ikan Baronang dengan stripping
            Stripping dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara kering dan cara basah.
         Cara basah
Sel telur dan sperma hasil stripping dicampur dalam air laut yang telah disterilisasi dan dibiarkan selama + 10 menit, kemudian dicuci dan dipindahkan ke dalam bak penetasan.

         Cara kering
Sel telur hasil stripping dari induk betina dicampur dengan sperma jantan, pencampuran dilakukan dengan bulu ayam/bulu bebek, kemudian dibiarkan selama + 10 menit. Setelah itu dicuci dengan air laut yang telah disaring dan disterilisasi, baru telur dipindahkan ke bak penetasan.
c.      Penetasan telur
         Persiapan
Bak penetasan disiapkan dengan dibersihkan menggunakan bahan kimia chlorin dengan dosis 200 ppm. Kualitas air seperti oksigen, pH, salintas, suhu, kecerahan, kandungan gas dan logam berat harus dijaga agar tidak melebihi batas ambangnya.

         Penetasan
Telur yang dibuahi akan menetas dalam waktu 22 – 24 jam pada suhu air 26 – 28 0 C. Telur yang tidak dibuahi akan tenggelam ke dasar bak.

d.     Pemeliharaan Larva
Larva yang dirawat dengan seksama terutama sesudah kuning telurnya habis. Pada tahap ini larva diberi pakan hidup alami berupa chlorella sp, rotifera dan daging ikan yang dicincang.

Dari beberapa macam jenis jasad pakan tersebut tidak diberikan secara bersamaan melainkan disusun menurut jadwal yang tertentu sesuai dengan perkembangan larva.
o Hari ke- 0 sd 10 , jenis pakan adalah Larva bivalvia
o Hari ke- 0 sd 30 , jenis pakan adalah Rotifera
o Hari ke- 5 sd 35 , jenis pakan adalah Nauplii artemia
o Hari ke-30 , jenis pakan adalah Copepoda (Tigriopus sp)
o Hari ke-30 , jenis pakan adalah Daging cincang
o Hari ke-40 , jenis pakan adalah Daging/udang/ikan

e.       Pengelolaan kualitas air
Air laut untuk pemeliharaan larva adalah air laut yang sudah mengalami beberapa saringan, pertama melalui saringan pasir kemudian saringan millipore yang berdiameter 10 dan 15 mikron. Pembersihan tangki harus dilakukan secara periodik dengan menggunakan siphon (pipa plastik), larva telah berumur antara 7 – 20 hari, dasar tangki harus dibersihkan setiap 2 hari sekali, bila larva berumur di atas 21 hari pembersihan dasar tangki dilakukan setiap hari.

f.        Pengendalian Hama dan Penyakit
Ikan baronang (S. guttatus) dapat terserang parasit sejenis dinoflagelata, yaitu
Amyloodinium ocellatum.
     Organ yang diserang adalah insang dan kulit. Ikan yang terinfeksi oleh parasit ini menunjukkan gejala berenang megap-megap di permukaan, muncul warna merah di sekeliling mulut, dan gejala anemia. Bahkan, jika terinfeksi berat, dapat berakibat kematian pada ikan.
     Pencegahan dan pengobatan, yaitu dilakukan perendaman dengan formalin 200 ppm selama satu jam disertai aerasi kuat.
     Hal ini disebabkan penggunaan formalin dengan dosis tinggi dapat menurunkan kadar oksigen terlarut dalam air, selain ikan sangat sensitif terhadap formalin.



BAB IV
PENUTUP
A.   Kesimpulan
B.     Saran dan kritik

Laporan/makalah ini, dalam keadaan Abnormal, karena memang hanya untuk sekedar review saja.
jika anda ingin Laporan Asli dan Utuh, anda bisa menguduhnya dengan KLIK kata "UNDUH LAPORAN ASLI (LENGKAP)
di bawah ini

UNDUH LAPORAN ASLI (LENGKAP)


laporan tersaji, cukup GANTI SAMPUL sesuai kehendak anda.

Note : kami juga melayani  jasa Instal Sistem operasi (Windows xp, 7, 8, 8.1, 10),
          jasa pengetikan : Makalah & Laporan
          jasa Service Ringan : Pc ( Komputer, Notebook, Netbook, Laptop), Printer, dan Gadget
 info lengkap : CS : 0823 (4647) 8656
                       PIN: 5D1FE36E
sistem Delivery order, pemilik sisa terima jadi di rumah. (Barru, segeri, mandalle, pangkep)
harga di jamin terjangkau..


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar